Uterus di persarafi oleh saraf kolinergik dan adrenergik.
Apabila terjadi perangsangan terhadap saraf tersebut atau pemberian obat otonom maka akan memberikan respon.
Kontraksi otot polos uterus bersifat spontan, dan dapat diubah oleh pemberian obat – obatan, salah satunya adalah oksitosik
Induksi Persalinan
Induksi persalinan berarti suatu usaha untuk mengakhiri kehamilan >28 minggu dengan berbagai cara dengan tujuan memulai proses persalinan secara pervaginam. Walaupun nantinya bisa saja proses ini diakhiri dengan Cesar atas indikasi misalnya gawat janin, kontraksi yang tidak beraturan dan lainnya.
Indikasi Induksi Persalinan
Indikasi untuk dilakukan induksi persalinan dikelompokkan kedalam 3 yaitu indikasi janin, indikasi ibu dan gabungan keduanya.
Indikasi janin misalnya : kehamlan lewat waktu, diabetes mellitus, gangguan pertumbuhan janin.
Indikasi ibu misalnya: kematin janin dalam kehamilan,hydramnion kronis, cacat bawaan janin.
Sedangkan indikasi gabungan : preeklampsia dan eklampsia, Hipertensi kronis.
Kontra Indikasi Induksi Persalinan
Tidak boleh dilakukan induksi pada :
1) Panggul sempit
2) Kelainan letak bayi,
3)Bekas Cesar (relatif)
4) Primi gravida tua (anak I usia >35 tahun)dengan komplikasi obstetri dan medis 5)Kelainan jantung
6)Kehamilan risiko tinggi
7) Adanya tumor di rongga pnggul.
OKSITOSIK
Definisi oksitosik :
Obat yang bekerja merangsang kontraksi uterus
Indikasi oksitosik :
Untuk induksi serta penguatan persalinan,
pencegahan serta penanganan perdarahan postpartum,
Pengendalian perdarahan akibat abortus
Golongan obat oksitosik yang dapat berguna untuk praktek kebidanan:
Gol. Prostaglandin : misoprostol,dinoprost dan dinoproston.
Gol. Oksitosin
Gol. Ergometrin : metilergometrin maleat
Prostaglandin pada reproduksi wanita
Dalam tubuh banyak jenis PG dan tempat kerjanya berbeda2, serta saling mengadakan interaksi dengan autokoid lain, neurotransmitter, hormon serta obat2an.
Prostaglandin ditemukan pada ovarium, miometrium dan cairan menstrual dengan konsentrasi berbeda selama siklus haid.
Pada kehamilan aterm/sewaktu persalinan kadar PG akan meningkat dalam amnion dan pembuluh umbilikus serta dijumpai dalam peredaran darah ibu.
Prostaglandin pada kehamilan
Pada kehamilan aterm/sewaktu persalinan kadar PG akan meningkat dalam amnion dan pembuluh umbilikus serta dijumpai dalam peredaran darah ibu.
Prostaglandin dari semen(sperma)
PG dari semen dapat terdapat di sistem reproduksi wanita setelah senggama sehingga menimbulkan efek fisiologis karena meningkat dalam darah setelah diserap melalui vagina.
1. Gol Prostaglandin
Prostaglandin merupakan senyawa endogen atau in vivo yang dihasilkan oleh tubuh, sering disebut hormon lokal.
Fungsi Prostaglandin dalam proses melahirkan adalah :
Pematangan serviks (prostaglandin)
Kontraksi uterus (prostaglandin + oksitosin)
Peran Prostaglandin dalam persalinan ;
Prostaglandin akan meningkat dalam amnion menjelang akhir kehamilan sebagai proses dimulainya persalinan secara normal.
Tipe Prostaglandin endogenus yang berperan pada proses melahirkan ;
PGE 1 : Mematangkan serviks.
PGE 2 : Menimbulkan kontraksi uterus dr trimester kedua dan mematangkan serviks.
PGI 1 : Mengatur aliran darah ibu ke janin
PGI 2 : Menimbulkan kontraksi uterus pada segala waktu (termasuk pada saat menstruasi)
FARMAKODINAMIK PROSTAGLANDIN
Dalam praktek kebidanan prostaglandin yang berperan adalah PGE2 dan PGE2α ,dimana peran prostaglandin tersebut dapat digunakan untuk mengakhiri kehamilan (abortus).
Abortus pada trimester II PGE2 dan PGE2α diberikan dengan kateter lsg pada rongga uterus, hasil baik, ES ringan.
Abortus hamil muda (mens terlambat beberapa minggu) dengan dosis besar, hasil rendah. ES berat.
PROSTAGLANDIN SINTETIK
- Dinoproston (PGE2) ada bentuk jely : pematangan srviks dan induksi persalinan diberikan per vaginum.
- Carboprost (PGE2α) : untuk menghentikan perdarahan postpartum, diberikan dengan suntikan dalam.
- Gemeprost
- Misoprostol (PGE1) induksi persalinan, belum dapat lisensi dalam pemakaian obstetrik, keamanannya kurang.
EFEK SAMPING :
PGE2 dan PGE2α adalah bronkokontriksi, pasien asma hati – hati !!!
Kombinasi PG dan oksitosin dapat terjadi ruptura uterus.
Kontraksi otot polos (uterus, usus, bronkus, pembuluh darah)
Vasodilatasi dan hipotensi
Pireksia
Inflamasi
INTERAKSI :
Dengan Oksitosin akan menyebabkan hiperstimulasi.
Aspirin dan AINS merupakan antagonis prostaglandin akibatnya akan memperlambat atau memperpanjang persalinan.
KONTRAINDIKASI :
Jika terdapat ruptura membran amnion
oksitosin
Hipofisis posterior menyimpan dan melepaskan oksitosin dan hormon anti diuretik (ADH,Vasopresin).
Oksitosin merangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae, perangsangannya bersifat selektif dan cukup kuat.
Stimulus sensorik pada serviks, vagina dan payudara secara repleks melepaskan oksitosin dari hipofisis posterior.
2. Gol Oksitosin
Adalah Senyawa endogen atau hormon yang dilepaskan oleh Hipofisis posterior.
Bekerja pada reseptor hormon antidiuretik.
Fungsi oksitosin :
Kontraksi uterus
Kontriksi pembuluh darah umbilikus
Kontraksi sel2 mioepitel (refleks ejesi ASI)
EFEK SAMPING :
Stimulasi berlebih pd uterus
Kerja antidiuretik
Mual
Reaksi hipersensitivitas
Vasokontriksi pembuluh darah umbilikus
KONTRAINDIKASI :
Jangan diberikan bila kontraksi uterus sudah kuat, ada plasenta previa, serviks belum matang.
Jangan digunakan untuk ibu hamil pre eklamsi, penyakit kardiovaskular, hamil diatas 35 thn, karena potensi oksitosin dapat mengganggu keseimbangan cairan dan tekanan darah.
Lihat di buku !!!
INTERAKSI OBAT :
Dengan obat2 Vasopresor/vasokontriktor (simpatomimetik) contoh adrenalin dan Efedrin.
Misalnya adrenalin untuk anestesi lokal dan Efedrin untuk memperbaiki hipotensi akibat anestesi, akibatnya vasokontriktor yang akan meningkatkan TD bahaya STROKE !!!
Dengan gol opioid dan fenotiazin akan menghilangkan efek oksitosin.
Alkaloid Ergot
Efek alkaloid ergot :
Pada uterus sebagai oksitosik (meningkatkan kontraksi uterus)
Pada sistem kardiovaskuler sebagai vasokontriktor perifer.
Respons pada migren
3. Gol. Ergometrin.
Sumber : ergot merupakan jamur yang tumbuh pada tanaman rye (jamur hitam).
Sejarah : keracunan ergot setelah memakan roti gandum hitam yang terkontaminasi jamur tersebut sehingga menyebabkan aborsi.
Tujuan : untuk menghentikan perdarahan pada saat post partum atau pasca aborsi.
Perhatian !! Penggunaan alkaloid ergot untuk induksi dan penguatan persalinan sangat berbahaya. (kontraindikasi)
Cara pemberian : iv awitan kerja setelah 1 menit, im awitan kerja setelah 3 - 7 menit, oral awitan kerja setlah 10 menit.
kesimpulan
Induksi persalinan : oksitosin inj
Contoh: induksin inj (kalbe farma),pitogin inj (etica)
perdarahan post partum : metilergometrin inj
Contoh : pospargin inj (kalbe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar